Elegi Akulturasi-Tabitha Raviola (Karya Puisi Pemenang GSC 2018)

Halo semua, bertemu lagi di blog Sibema!

Pada postingan sebelumnya, kita sudah membagikan salah satu karya menarik dari peserta GSC 2018. Kali ini, kita akan membagikan karya dari peserta lain yang tentunya tidak kalah menarik. Nah, berikut ini merupakan karya dari  Tabitha Raviola kelas XII IPS 2. Jangan lupa tinggalkan komentar setelah membaca, ya! Oh iya, stay tuned juga di blog kami karena kami akan mempublikasikan beberapa karya peserta GSC yang tentunya menarik untuk diikuti. 

—∑βγ

Elegi Akulturasi 


Mengatasnamakan kekinian
Segala hal barat dibanggakan
Berawal dari sekadar gegayaan
Mengakar jadi kebiasaan

Tata krama kehilangan makna utama
Mereka tak lagi paham bercengkerama
Lupa akan nilai dan norma
Gawai mulai merasuki sukma
Individualis tumbuh menjelma gulma
Di setiap jiwa yang dahulu berirama
Apa kau tak prihatin, hei anak mama?

Kidung kinanthi kian tenggelam
Yang mereka peduli hanya instagram
Sakralnya gambyong menjadi karam
Beralih ajojing tiap malam
Gamelan dianggap seni yang kelam
Sebab bunyinya identik dengan yang seram
Sujiwo tejo mati-matian menggenggam
Sedang mereka hanya sebatas bergumam

Gengsi memegang kendali
Dalam kehidupan muda-mudi
Keinginan besar untuk diakui
Menjadi yang paling ahli
Di bidang kebaratan ini
Pakaian adat tak lagi digemari
Wayang tak lagi gagah berani
Dayakan tak lagi punya arti
Budaya ini hanya tinggal tunggu mati

Dan kau masih bisa tergelak?

Sementara budaya kita merintih sekarat?

Puisi karya Tabitha Raviola di atas sangat menarik, bukan? Setelah membaca, tinggalkan tanggapan kalian di kolom komentar, ya! Terima kasih sudah berkunjung dan bertemu lagi dengan kami di postingan selanjutnya, stay tuned! 

Sibema 33

Elegi Akulturasi-Tabitha Raviola (Karya Puisi Pemenang GSC 2018) Elegi Akulturasi-Tabitha Raviola (Karya Puisi Pemenang GSC 2018) Reviewed by G-MAGZ on Januari 18, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar

The Slider

slider